mesin pencari

PROSES PRODUKSI PETROGANIK (LANJUTAN)

bahan baku terdiri dari kotoran sapi dan kotoran ayam atau kambing. bahan baku yang terlalu kasar di crusher hingga menjadi halus seperti tepung. bahan baku harus sesuai dengan ketentuan yang berlalu baik itu c - organik C/N Dll..gambar adalah bahan baku kotoran kambing yang sudah kering dan tidak berbau. karena berbentuk bulatan kecil seperti kelereng maka kotoran kambing harus di crusher hingga halus.

bahan baku yang sudah halus di dekatkan ke pan granulator agar dapat dijangkau dengan mudah untuk proses granule selanjutnya. jika hasil granule tidak bagus akan mempengaruhi hasil jadi, jika terlalu kecil maka dalam proses pengayakan setelah di bakar akan terlalu banyak hasil granule yang undersize. begitu juga sebaliknya jika terlalu besar akan menjadi oversize. baik over size atau undersize akan diproses ulang dari awal yaitu di crusher lagi. jika hal itu terjadi tentu saja akan membuat biaya akan membengkak. jadi rugi dwonk...proses pencampuran bahan baku antara lain dua jenis bahan yaitu sapi dan ayam, atau sapi dan kambing dll kemudian kapur dicampurkan, mixtro, suplement dan air. air berfungsi untuk mencampurkan bahan bahan tersebut. jika terlalu banyak air, hasil akan menjadi besar besar, jika terlalu sedikit air maka hasilnya akan lama dan hal itu berarti tidak efisien dalam memanfaatkan waktu. hasil yang dapat dicapai dalam 7 jam dalam proses pencampuran adalah 25 batch. 1 batch kira kira terdiri dari 100 kg sapi,100 kg ayam 45 kg kaptan, 2 liter mixtro 2 liter lebih suplement. akan lebih baik jika hasil granule kemudian diinapkan selama semalam lebih agar tebih kering sehingga dalam proses selanjutnya hasil granule bisa benar benar kering.

setelah hasil granule terlihat lebih kering karena kadar air menurun proses selanjutnya adalah di panaskan. dalam proses tersebut materi yang dimasukkan jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit. karena jika terlalu banyak hasilnya akan basah. jika basah maka gulma atau penyakit yang mengganggu tanaman tidak akan mati. jika terlalu sedikit maka hasilnya akan terlalu panas dan bisa terjadi kebakaran pada koveyor outletnya.

kunci dari pembakaran dalam proses dryer adalah keadaan tungku batu bara. kondisi batu bara harus benar benar kering dan tidak terlalu besar, jika terlalu besar akan menyumbat screw. jika tersumbat aliran batu bara jadi tersendat yang mengakibatkan tungku tidak ada bara, sehingga tungku akan mati.jika tungku mati hasil tidak akan tercapai maximal atau hasil jadi akan basah dan proses harus diulang.